Entri Populer

Rabu, 20 April 2011

ALI BIN ABI THALIB FIDA’ BAGI NABI MUHAMMAD SAW

Rasulullah SAW. Bersabda :
Ana madinatul ilm wa ‘aliyyu babuha
(saya (Muhammad) adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya”

A. Riwayat hidup Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib adalah putra dari paman Nabi Muhammad SAW. Yaitu Abu Talib. Ia lahir pada tahun 602 M. sewaktu kecil ia diberi nama Haidarah oleh ibunya yang bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdu Manaf. Nama itu kemudian diganti ayahnya dengan Ali.
Ketika berusia 6 tahun, Ali diambil oleh Rasulullah sebagai anak angkat. Pada waktu Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, Ali berusia 8 tahun. Sejak kecil ia banyak menimba ilmu langsung dari Rasulullah. Tidak heran jika Ali tumbuh menjadi pemuda yang arif dan terpelajar. Ali juga termasuk orang-orang yang pertama masuk Islam.
Ketika Nabi Muhammad hendak hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar Shiddiq. Ali bin Abi Thalib diperintahkan tetap dirumah Nabi Muhammad SAW. Hal itu dilakukan untuk mengecoh kaum kafir Quraisy yang mengepung rumah Nabi Muhammad, agar mereka mengira Nabi Muhammad masih ada didalam rumah. Dengan demikian Ali adalah orang pertama yang rela menjadi Fida’ atau tebusan bagi Nabi Muhammad SAW. Karena kesetian, kepandaian dan perjuangan yang dilakukan Ali akhirnya pada tahun 2 H. Ali dinikahkan dengan puteri Rasulullah SAW. yang bernama Fatimah Azzahra yang ketika itu baru berusia 15 tahun.
Ali dikenal sebagai panglima perang yang gagah perkasa. Keberaniannya menggetarkan hati lawan-lawannya. Ia mempunyai sebilah pedang bernama Zulfaqar yang merupakan warisan dari Nabi Muhammad SAW. Ali turut serta pada hamper semua peperangan yang terjadi pada masa Rasulullah SAW. dan selalu menjadi andalan pada barisan terdepan. Karena keberaniannya tersebut, ia diberi gelar saifullah artinya pedang Allah.
B. Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib
Setelah Usman bin Affan terbunuh, keadaan negeri semakinkacau. Ali bin Abu Thalib diminta menjadi Khalifah oleh sebagian besar kaum muslimin. Mereka beranggapan tidak ada yang patut menjadi khalifah kecuali Ali. Mendengar hal tersebut, Ali berkata, “Urusan itu bukan urusan kalian, ini adalah perkara yang sangat penting, urusan ahlu syura bersama para pejuang perang badar. Akhirnya Ali dibaiat menjadi khalifah pada tanggal 25 Zulhijah 33 H di Masjid Madinah. Pembaiatan itu dimulai oleh sahabat besar yaitu Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas kemudian diikuti oleh seluruh kaum muslimin. Usaha yang dilakukan Ali selama menjadi khalifah adalah :
1.    Mengganti para pejabat yang diangkat oleh Usman bin Affan
2.    Mengambil tanah yang dibagikan Usman bin Affan kepada kerabatnya tanpa alasan yang jelas
3.    Memberikan tunjangan kepada kaum muslimin dari baitul mal
4.    Memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kuffah.
Jasa-jasa Ali bin Abi Thalib selama menjadi khalifah antara lain sebagai berikut :
1.    Menyempurnakan bahasa Arab
Karena agama Islam telah menyebar keberbagai penjuru dan tidak semua pemeluknya berbahasa Arab sedangkan ajaran Islam disampaikan dengan bahasa Arab maka Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abul Aswad ad-Duali untuk memberikan tanda baca dan mengarang kitab-kitab nahwu dengan harapan kaum muslimin yang berasal dari luar Arab dapat mempelajari al-Qur’an dan Hadis dengan benar
2.    Membangun pusat kota
Pada masa pemerintahannya Ali membangun sebuah kota yaitu Kufah (daerah Irak), yang kemudian dijadikan sebagai pusat pemerintahan serta pusat pengembangan ilmu pengetahuan.

C. Pemberontakan pada Masa Ali dan Akhir Hayat Ali bin Abi Thalib
Beberapa pemberontakan terjadi pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, yaitu :
a.   Pemberontakan Talhah, Zubair dan Aisyah
Terjadi pada tahun 36 H. Talhah, Zubair dan Aisyah  didukung oleh penduduk Basra. Perang yang terjadi diantara kedua pihak itu disebut perang Jamal. Talhah dan Zubair terbunuh. Sedangkan Aisyah ditawan kemudian dikembalikan ke Madinah.
b.   Pemberontakan Mu’awiyah bin Abi Sufyan
Terjadi pada tahun 37 H. pemberontakan ini menyebabkan terjadinya perang Sffin. Pada perang itu, Mu’awiyah bin Abu Sufyan hamper kalah. Kemudian terjadi perjanjian damai (tahkim) dan perang berakhir.
c.    Pemberontakan kaum khawarij
Kaum Khawarij adalah pasukan Ali bin Abi Thalib yang kecewa terhadap hasil tahkim. Mereka lalu memberontak dan meletuslah perang Nahrawan pada tahun 38 H. pasukan Khawarij berhasil dikalahkan.

Karena Kekhalahannya pada perang Nahrawan, kaum Khawarij semakin dendam dengan Ali bin Abi Thalib. Mereka diam-diam menysun rencana untuk membunuh Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Amru bin Ash. Mereka dianggap sebagai orang yang menyebabkan perpecahan umat Islam.  Mereka menetapkan tiga orang untuk melaksanakan tugas tersebut, mereka adalah :
Abdullah bin Muljam bertugas membunuh Ali bin Abi Thalib di Kufah
Barak bin Abdillah at-Tamimi bertugas membunuh Mu’awiyah bin Abi Sufyan di Damaskus
Amr bin Bakar at-Tamimi bertugas membunuh Amru bin Ash di Mesir.
Diantara ketiga orang tersebut, hanya Abdullah bin Muljam yang berhasil melaksanakan tugasnya. Ia menusuk Ali bin Abi Thalib ketika sedang melaksanakan salat subuh. Ali meninggal pada bulan Ramadhan tahun 40 H/661 M setelah memerintah selama 4 tahun. Ali meninggal pada usia 60 Tahun.
Read More..

Kamis, 14 April 2011

USMAN BIN AFFAN PEMILIK DUA CAHAYA

Nabi Muhammad SAW bersabda :
 “Seandainya aku masih mempunyai putri lagi akan kunikahkan dengan
 Usman bin Affan”.

A. Riwayat hidup Usman bin Affan
Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abul As bin Umayyah bin Abdu Syam, ia berasal dari kabilah bani Umayyah. Pekerjaannya adalah berdagang. Usman dikenal sebagai orang kaya yang dermawan dan murah hati. Usman tidak segan-segan membantu orang-orang yang membutuhkan.
Usman termasuk golongan as-sabiqunal awwalun artinya orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Usman masuk Islam atas ajakan dari sahabatnya sesama pedagang yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq. Usman menikah dengan dua putri Nabi Muhammad SAW yaitu Ruqayyah dan Ummu Kulsum sehingga Usman mendapat julukan Zu nurain yang artinya pemilik dua cahaya.
Dua sifat Usman yang paling menonjol adalah pemalu dan pemurah. Ketika perang Tabuk terjadi pada tahun 631 M, Usman menanggung sepertiga biaya perang. Ketika itu kaum muslimin enggan untuk berangkat perang. Hal ini disebabkan cuaca yang sangat panas. Usman bin Affan lalu menyumbangkan 950 unta, 50 kuda dan 1.000 dinar sebagai biaya perang. Akhirnya pada perang itu kaum muslimin memperoleh kemenangan yang besar.
Usman bin Affan termasuk dalam sepuluh orang yang dijamin masuk syurga dari nabi Muhammad SAW. Bahkan nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya tiap nabi memiliki teman dan temanku disyurga adalah Usman bin Affan”.

B. Kekhalifahan Usman bin Affan
Usman bin Affan adalah khalifah ke-3 menggantikan Umar bin Khattab. Ia diangkat menjadi khalifah pada usia 70 tahun. Secara umum, masa pemerintahan Usman meliputi dua periode yang masing-masing berlangsung selama enam tahun. Periode pertama ditandai berbagai keberhasilan dan kejayaan. Periode enam tahun kedua ditandai oleh perpecahan, pergolakan dan pemberontakan dalam negeri. Adapun jasa-jasa Usman bin Affan selama menjadi khalifah adalah :
1.    Perluasan wilayah Islam : Usman bin Affan melanjutkan kebijakan Umar bin Khattab yaitu melanjutkan penakhlukan-penakhlukan. Penakhlukan itu berlangsung lewat jalan darat dan laut. Perluasan wilayah pada masa Usman sampai ke Tripoli, Kalkilia dan Siprus, Fergana, Kabul, Jurjan dan Khurasan
2.    Penyusunan Mushaf al-Qur’an : Perkembangan wilayah Islam membuat jumlah pemeluknya juga makin bertambah. Disetiap wilayah baru, disitu pula al-Qur’an ditinggalkan beserta penghafalnya. Akan tetapi al-Qur’an tersebut beragam bentuknya dan ditakutkan akan terjadi perselisihan. Maka Usman membentuk panitia penyusunan mushaf al-Qur’an yang diketuai oleh Zaid bin Sabit. Anggotanya adalah Abdullah bin Zubair dan Abdullah bin Haris. Salinan kumpulan al-Qur’an tersebut dinamakan al-Mushaf. Al-Mushaf diperbanyak sebanyak 4 buah dan dikirim ke Makkah, Suriah, Basrah dan Kuffah.

C. Peristiwa Fitnah dan terbunuhnya Usman bin Affan
Sebab-sebab peristiwa fitnah adalah :
1.    Usman bin Affan mengangkat pejabat-pejabat dari kalangan keluarganya (bani Umayah).
2.    Hilangnya pengaruh kaum Anshar dan bani Hasyim dalam pemerintahan Islam.
3.    Kesederhanaan dan kemurahan hati Usman membuatnya tidak bisa bersikap tegas.
4.    Pembuangan Abu Darda’ al-Ghifari telah membangkitkan kemarahan kaum muslimin.
5.    Kaum munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Saba’ menyebarkan hasutan kepada kalangan kaum muslimin.
Pada tahun 656 M terjadi pemberontakan di Mesir. Mereka menuntut agar gubernur Mesir diganti. Mereka juga meminta Usman bin Affan menyerahkan Marwan bin Hakam kepada mereka. Tetapi hal itu tidak disetujui oleh Usman bin Affan. Pada tanggal 17 Juni 656 M mereka memasuki rumah Usman bin Affan dan membunuh Usman yang tengah membaca al-Qur’an. Usman meninggal pada usia 82 tahun setelah memerintah selama 12 tahun.
Akibat dari terbunuhnya Usman bin Affan adalah :
1.    Bangkitnya kembali semangat kesukuan Arab
2.    Pecahnya kesatuan umat Islam
3.    Pusat pemerintahan bergeser dari Madinah ke Damaskus
4.    Gerakan perluasan Islam mengalami kemunduran
5.    Pecahnya perang saudara yang turun-temurun dalam Islam.

Read More..

UMAR BIN KHATTAB SI SINGA PADANG PASIR

Doa Rasulullah SAW : “Ya Allah kuatkanlah Islam dengan salah satu dari Amr bin Hisyam atau Umar bin Khattab”. Doa Nabi Muhammad ini dikabulkan dengan masuk Islamnya Umar bin Khattab pada tahun 616 M.

A. Riwayat Hidup Umar bin Khattab
Umar terlahir dari pasangan Khattab bin Nufail al-Makhzami al-Quraisy dan Khantamah binti Hasyim pada tahun 581 M. Ayahnya berasal dari suku Adi yakni suku yang mulia dan memiliki martabat yang tinggi dikalangan bangsa Arab.
Umar bin Khattab memiliki kecerdasan yang luar biasa. Salah satu keahliannya adalah mampu memperkirakan hal-hal yang akan terjadi dimasa datang.  Ia memiliki watak yang keras, berani dan disiplin. Sehingga ketika remaja ia adalah seorang pegulat yang sering tampil pada pesta tahunan pasar Ukaz. Umar juga memiliki tutur bahasa yang halus dan kemampuan bicara yang fasih. Oleh karena itu ia sering dipilih menjadi wakil kabilahnya untuk melakukan perundingan-perundingan dengan suku lain.
Pekerjaan Umar sehari-hari adalah berdagang, terkadang ia juga pergi ke Syam untuk berniaga. Disamping itu ia juga memelihara ternak milik ayahnya.
Sebelum masuk Islam, Umar begitu keras menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Bahkan ia mengancam akan membunuh semua orang yang mengikuti Nabi Muhammad SAW. Umar begitu geram dengan kegagalan-kegagalan yang dialami kaum kafir Quraisy dalam membunuh Nabi Muhammad SAW.
Pada suatu hari Umar berniat membunuh Nabi Muhamamad SAW. Ditengah jalan ia bertemu dengan Nai’m bin Mas’ud yang telah memeluk Islam. Ia bertanya kepada Umar, “Hendak kemana kau wahai Umar?”. Umar menjawab, “Aku hendak membunuh Muhammad”. Na’im bin Mas’ud menjawab, “Mengapa kau tidak mulai dari keluargamu sendiri, sesungguhnya Fatimah dan Sa’id bin Zaid telah masuk Islam”. Umar bin Khattab sangat kaget dan bertambah berang. Ia pun segera menuju rumah adiknya.
Sesampainya dirumah Fatimah (adiknya), ia mendapati adik, ipar dan beberapa orang muslim sedang membaca Al-Qur’an. Melihat kedatangan Umar mereka semua terdiam. Umar bertanya, “Apa yang kau baca itu wahai Said ?”, Said bin Zaid segera menyembunyikan lembaran-lembaran Al-Qur’an dibalik punggungnya dan berkata, “Lembaran ini tidak boleh dibaca oleh orang yang najis seperti kamu wahai Umar!”. Umar marah dan menampar Said bin Zaid. Fatimah kemudian maju menghalangi Umar sambil berkata, “Wahai kakakku!, Bila kau hendak membacanya, bersihkanlah tubuhmu terlebih dahulu. Aneh, Umar menuruti kata-kata adiknya, ia segera keluar rumah dan membersihkan tubuhnya.
Setelah membersihkan tubuhnya, Umar kembali masuk kerumah Fatimah kemudian berkata, “Manakah lembaran-lembaran itu ?”. Fatimah menyerahkan lembaran itu. Umar bin Khattab lalu membacanya, yaitu beberapa ayat pada surat Taha. Setelah membaca lembaran tersebut tiba-tiba Umar merasa damai dan tenang, Umar pun berguman, “Alangkah indahnya kata-kata ini !”. Khabab bin Art, salah seorang kaum muslimin yang ada disana berseru, “Kuharap engkau menjadi salah seorang yang diberi keistimewaan oleh Allah SWT. Dengan doa Nabi Muhammad SAW”. Umar lalu berkata, “Tunjukan kepadaku dimana Nabi Muhammad berada”.
Pada waktu itu Nabi Muhammad sedang berada di rumah Arqam bin Abil Arqam. Sampai disana, Umar segera mengetuk pintu. Nabi Muhammad meminta salah satu sahabat untuk menengok siapa yang datang. Ketika mengetahui yang datang adalah Umar, para sahabat merasa gentar dan ketakutan. Hanya Hamzah bin Abdul Muthalib yang tidak takut, ia berkata, “Ya Rasulullah, biarlah aku yang membukakan pintu. Apabila ia bermaksud baik, maka aku akan mempersilahkannya masuk, tapi jika ia berniat buruk, biarlah aku yang menghadapinya”.
Hamzah bin Abdul Muthalib membuka pintu dan berkata, ”Apa maksud kedatanganmu?”. Umar menjawab, “Mana Rasulullah ?, aku hendak mengikuti ajarannya”. Serentak kaum muslimin yang ada disitu mengucapkan hamdalah. Umar bin Khattab segera mengucapkan dua kalimat syahadat dihadapan Nabi Muhammad. Tak lama setelah Umar masuk Islam Istrinya yaitu Zainab binti Maz’un  dan anaknya Abdullah segera mengikutinya masuk Islam.
Umar bin Khattab telah membawa cahaya terang dalam permulaan perjuangan Islam secara terang-terangan.  Nabi Muhammad memberi gelar al-faruq kepada Umar yang artinya pembeda atau pemisah. Maksudnya Allah telah memisahkan yang hak dan yang batil dalam dirinya.
Kejayaan dan kemuliaan Umar yang telah membuat panji-panji Islam berkibar tinggi membuat musuh-musuh Islam semakin membencinya. Mereka mengutus budak Persia bernama Abu Lu’luah al-Majusi untuk membunuh Umar. Pada suatu hari, ketika Umar baru saja selesai salat di masjid Madinah, Abu Lu’luah menusuk Umar dari belakang. Akibat tusukan itu Umar menderita sakit selama 3 hari dan akhirnya meninggal pada hari Sabtu, 1 Muharam 23 H atau 644 M. Umar bin Khattab meninggal pada Usia 63 Tahun.

B. Kekhalifahan Umar bin Khattab
Setelah Abu Bakar meninggal dunia, Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah di Masjid Nabawi. Setelah menjadi khalifah Umar menggunakan gelar Amirul mukminin. Adapun jasa-jasa Umar selama menjadi Khalifah adalah :
1.    Perluasan Wilayah Islam
Umar meneruskan kebijakan Abu Bakar siddiq untuk meluaskan wilayah Islam ke luar semenanjung Arab. Pada masa itu, perluasan Islam terjadi besar-besaran dan dikenal dengan periode Futuhat al-Islamiyyah. Secara berturut-turut, pasukan Islam berhasil menguasai Suriah, Persia dan Mesir.
2.    Menetapkan aturan pembagian harta warisan
3.    Perumusan prinsip qiyas
4.    Pengangkatan para hakim
5.    Pemakaian cambuk dalam melaksanakan hukuman badan
6.    Penetapan hukuman 80 kali dera bagi pemabuk
7.    Pemungutan zakat atas kuda yang diperdagangkan
8.    Larangan penyebutan nama wanita dalam lirik syair
9.    Penentuan al-manak (kalender) hijriah
10. Penyelenggaraan salat terawih berjamaah
11. Penambahan kata as-Salatu khairu minan naum pada azan salat subuh.

Umar bin Khattab menjabat menjadi Khalifah selama10 tahun 6 bulan 4 hari. Sebelum wafat, Umar telah memilih para sahabatnya. Mereka adalah Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dan Sa’ad bin Abi Waqqas.



Read More..

Selasa, 12 April 2011

ABU BAKAR SHIDDIQ SANG KHALIFAH PERTAMA

A. Riwayat Hidup Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar lahir pada tahun 571 M, ia lahir dari pasangan Ummu Khair binti Sakhr dan Usman bin Amir bin Amr bin Sa’ad bin Taim (Abu Kuhafah). Semasa kecil Abu Bakar bernama Abdul Ka’bah, kemudian setelah masuk Islam berganti nama menjadi Abdullah bin Abi Kuhafah at-Taimi. Adapun gelar Abu Bakar diberikan kepada oleh Nabi Muhammad SAW. karena ia adalah orang yang paling cepat masuk Islam (bakr artinya bersegera). Sedangkan gelar ash-shiddiq yang diberikan kepadanya karena ia selalu membenarkan Nabi Muhammad dalam berbagai peristiwa, terutama peristiwa Isra’ Mikraj (ash-shidiq artinya membenarkan).
Abu Bakar as-Shiddiq dikenal mahir dalam ilmu nasab (ilmu pengetahuan mengenai silsilah keturunan). Ia menguasai dengan baik berbagai nasab kabilah dan suku-suku Arab, selain itu ia juga mengetahui tinggi rendahnya derajat masing-masing suku dalam bangsa Arab, terutama suku Quraisy.
Peran Abu Bakar dalam Islam sangatlah besar. Ia selalu memberi dorongan, semangat dan membela Nabi Muhammad dalam masa perjuangan Islam. Ia tidak segan-segan mengeluarkan uangnya dalam memperjuangkan Islam. Banyak budak yang disiksa oleh majikannya dibebaskan oleh Abu Bakar. Diantaranya adalah Bilal bin Rabah. Abu Bakar juga banyak mengajak para sahabatnya masuk Islam diantaranya adalah Usman bin Affan, Abdurahman bin Auf dan Zubair bin Awwam. Hubungan Nabi Muhammad semakin erat ketika anaknya, Aisyah diperistri oleh Nabi Muhammad.
Abu Bakar As-Shiddiq meninggal pada usia 63 tahun yakni pada hari Senin, 23 Agustus 634 M setelah jatuh sakit selama 15 hari. Sebelum meninggal beliau menunjuk penggantinya yaitu Umar bin Khattab. Abu Bakar dimakamkan disamping makam Nabi Muhammad SAW.

B. Kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq
Ketika Nabi Muhammad SAW. wafat pada tahun 632 M, kaum muslimin dilanda kebingungan karena Nabi Muhammad SAW. tidak menunjuk penggantinya. Diantara kaum Muhajirin dan Anshar menginginkan pemimpin dari kelompok mereka masing-masing. Bila keadaan seperti itu terus dibiarkan maka akan terjadi perpecahan dikalangan kaum muslimin. Kemudian kaum muslimin bersepakat mengadakan musyawarah di Saqifah bani Sa’dah (tempat pertemuan penduduk Madinah), pada waktu itu kaum Anshar sepakat memilih Sa’ad bin Ubadah yang berasal dari golongan Anshar. Mendengar hal tersebut Abu Bakar mengusulkan agar memilih diantara Umar bin Khattab atau Ubaidah bin Jarrah, Abu Bakar juga menekankan tentang keistimewaan kaum Muhajirin. Tetapi kedua orang tersebut menolak dan akhirnya terpilihlah Abu Bakar ash-Shiddiq menjadi khalifah pertama.
Secara garis besar terpilihnya Abu Bakar Shiddiq karena 3 faktor yaitu :
1.          Menurut pendapat masyarakat umum pada waktu itu seorang khalifah hendaklah bersal dari suku Quraisy.
2.          Abu Bakar adalah satu-satunya sahabat yang ditunjuk Nabi Muhammad menggantikan menjadi imam salat ketika beliau sedang sakit.
3.          Abu Bakar adalah satu-satunya sahabat yang menemani Nabi Muhammad SAW. ketika berhijrah dan bersembunyi digua Sur.
Adapun jasa-jasa Abu Bakar selama menjadi Khalifah adalah sebagai berikut :
1.       Menumpas kaum murtad dan nabi palsu
Beberapa perlawanan kaum murtad dipimpin oleh :
·      Aswad al-Ansi
·      Tulaihah bin Khuwalid al-Asadi
·      Malik bin Nuwairah
·      Musailamah al-Kazab
2.       Perluasan wilayah Islam
Pada masa Abu Bakar perluasan wilayah Islam mencapai Persia (meliputi Irak, bagian barat Suriah/Syam dan bagian barat utara Jazirah Arab) dan Byzantium atau disebut juga Romawi Timur.
3.       Melakukan pengumpulan Al-Qur’an
Usaha ini dilakukan atas usulan dari Umar bin Khattab. Pada mulanya Abu Bakar merasa enggan melakukan tugas ini karena hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Akan tetapi Umar meyakinkannya dengan berbagai alasan diantaranya adalah Ketika itu Al-Qur’an ditulis dalam berbagai benda yang berserakan diberbagai tempat serta banyaknya penghafal Al-Qur’an yang gugur dalam perang Yamamah. Tugas pengumpulan al-Qur’an ini diketuai oleh Zaid bin Sabit.
Masa pemerintahan Abu Bakar Shiddiq berlangsung selama 2 tahun 3 bulan.


Read More..

Selasa, 05 April 2011

Pentingnya belajar sejarah

Sejarah adalah kejadian-kejadian yang telah terjadi. Sejarah adalah bagian dari kehidupan manusia yang tidak boleh dilupakan. Karena melupakan sejarah ibarat pengendara motor yang tidak pernah melihat kaca spion, bagaimana akibatnya ?. mungkin sipengendara motor akan mengalami kecelakaan. Banyak sekali manfaat mempelajari sejarah diantaranya adalah kita bisa meneladani kehidupan tokoh-tokoh sukses yang diceritakan dalam sejarah. seperti dalam sejarah Islam kita bisa meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW. yang memiliki akhlaq karimah. Read More..